A. Pernyataan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai macam
kalimat berikut.
a. Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
b. Gunung Merapi terletak di Jawa Tengah.
c. 8 > –5.
Ketiga kalimat di atas merupakan kalimat yang bernilai benar,
karena setiap orang mengakui kebenaran kalimat tersebut. Selanjutnya perhatikan
kalimat-kalimat berikut.
a. Tugu Monas terletak di Jogjakarta.
b. 2 + 5 < –2
c. Matahari terbenam di arah timur.
Ketiga kalimat tersebut merupakan kalimat yang
bernilai salah, karena setiap orang tidak sependapat dengan kalimat tersebut.
Kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya (bernilai benar atau salah)
disebut pernyataan.
B. Kalimat terbuka
Dapatkah kalimat menjawab pertanyaan “Indonesia terletak di
Benua x”. Jika x diganti Asia maka kalimat tersebut bernilai
benar. Adapun jika x diganti Eropa maka kalimat tersebut bernilai salah.
Kalimat seperti “Indonesia terletak di Benua x” disebut kalimat
terbuka. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel dan
belum diketahui nilai kebenarannya.
Variabel adalah lambang (simbol) pada kalimat terbuka yang dapat diganti
oleh sebarang anggota himpunan yang telah ditentukan. Konstanta adalah
nilai tetap (tertentu) yang terdapat pada kalimat terbuka. Himpunan
penyelesaian dari kalimat terbuka adalah himpunan semua pengganti dari
variabel-variabel pada kalimat terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai
benar.
C. PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
1. Pengertian Persamaan dan Himpunan Penyelesaian
Persamaan Linear Satu Variabel
Perhatikan kalimat terbuka x + 1 = 5. Kalimat
terbuka tersebut dihubungkan oleh tanda sama dengan (=). Selanjutnya, kalimat
terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) disebut persamaan.
Persamaan dengan satu variabel berpangkat satu atau berderajat satu disebut persamaan
linear satu variabel. Jika x pada persamaan x + 1 = 5 diganti
dengan x = 4 maka persamaan tersebut bernilai benar. Adapun jika x diganti
bilangan selain 4 maka persamaan x + 1 = 5 bernilai salah. Dalam hal
ini, nilai x = 4 disebut penyelesaian dari persamaan linear x + 1
= 5. Selanjutnya, himpunan penyelesaian dari persamaan x + 1 = 5 adalah
{4}. Pengganti variabel x yang mengakibatkan persamaan bernilai benar
disebut penyelesaian persamaan linear. Himpunan semua penyelesaian
persamaan linear disebut himpunan penyelesaian persamaan linear.
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda
sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum
persamaan linear satu variabel adalah ax + b = 0 dengan a ≠ 0.
Contoh :
Dari kalimat berikut, tentukan yang merupakan persamaan linear
satu variabel.
a.
b.
c.
d.
Penyelesaian :
a.
Variabel pada 2x – 3 = 5 adalah x dan
berpangkat 1, sehingga persamaan 2x – 3 = 5 merupakan persamaan linear
satu variabel.
b.
Variabel pada persamaan x2 – x = 2
adalah x berpangkat 1 dan 2. Karena terdapat x berpangkat 2 maka
persamaan x2 – x = 2 bukan merupakan persamaan linear satu
variabel.
c.
Karena variabel pada persamaan adalah x dan berpangkat 1, maka merupakan persamaan linear satu variabel.
d.
Variabel pada persamaan 2x + 3y = 6 ada dua, yaitu
x dan y, sehingga 2x + 3y = 6 bukan merupakan
persamaan linear satu variabel.
2. Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel dengan
Substitusi
Penyelesaian persamaan linear satu variabel dapat
diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan bilangan yang
sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang bernilai benar.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x + 4 = 7,
jika x variabel pada himpunan bilangan cacah.
Penyelesaian :
Jika x diganti bilangan cacah, diperoleh
substitusi x = 0, maka 0 + 4 = 7 (kalimat salah)
substitusi x = 1, maka 1 + 4 = 7 (kalimat salah)
substitusi x = 2, maka 2 + 4 = 7 (kalimat salah)
substitusi x = 3, maka 3 + 4 = 7 (kalimat benar)
substitusi x = 4, maka 4 + 4 = 8 (kalimat salah)
Ternyata untuk x = 3, persamaan x + 4 = 7 menjadi
kalimat yang benar.
Jadi, himpunan penyelesaian persamaan x + 4 = 7 adalah {3}.
3. Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen
Dua persamaan atau lebih dikatakan ekuivalen jika
mempunyai himpunan penyelesaian yang sama dan dinotasikan dengan tanda “⇔”.Suatu
persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara
a. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan
yang sama;
b. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan
yang sama.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 4x –
3 = 3x + 5 jika x variabel pada himpunan bilangan bulat.
Penyelesaian :
4x
– 3 = 3x + 5
⇔4x – 3 + 3 = 3x + 5 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
⇔4x = 3x + 8
⇔4x – 3x = 3x – 3x + 8 (kedua ruas
dikurangi 3x)
⇔x =
8
Jadi,
himpunan penyelesaian persamaan 4x – 3 = 3x + 5
adalah
x = {8}.
4. Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel Bentuk
Pecahan
Dalam menentukan penyelesaian persamaan linear satu
variabel bentuk pecahan, caranya hampir sama dengan menyelesaikan operasi
bentuk pecahan aljabar. Agar tidak memuat pecahan, kalikan kedua ruas dengan
KPK dari penyebut-penyebutnya, kemudian selesaikan persamaan linear satu
variabel.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari persamaan , jika x variabel pada himpunan bilangan
rasional.
Penyelesaian :
⇔
⇔ (kedua ruas di tambah 2)
⇔
⇔ ( kedua ruas di kurang
⇔
⇔ x = x (kedua ruas dikali
⇔ = -5
Jadi, himpunan
penyelesaian persamaan adalah {-5}.
5. Grafik Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu
Variabel
Grafik himpunan penyelesaian persamaan linear satu
variabel ditunjukkan pada suatu garis bilangan, yaitu berupa noktah (titik).
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 4(2x
+ 3) = 10x + 8, jika x variabel pada himpunan bilangan bulat.
Kemudian, gambarlah pada garis bilangan.
Penyelesaian :
4(2x
+ 3) = 10x + 8
⇔8x + 12 = 10x + 8
⇔8x + 12 – 12 = 10x + 8 – 12 (kedua ruas dikurangi
12)
⇔8x = 10x – 4
⇔8x – 10x = 10x – 4 – 10x (kedua ruas
dikurangi 10x)
⇔–2x = –4
⇔–2x : (–2) = –4 : (–2) (kedua ruas dibagi –2)
⇔x =
2
Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah {2}.
Grafik
himpunan penyelesaiannya sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar